Anggota DPRD Lampung, Ali Imron : Generasi Muda Way Jepara Harus Berideologi Pancasila, Mari Bersama Perangi Radikalisme

5
Anggota DPRD Lampung, Ali Imron : Generasi Muda Way Jepara Harus Berideologi Pancasila, Mari Bersama Perangi Radikalisme
Anggota DPRD Provinsi Lampung Ali Imron saat menggelar Sosialisasi PIP-WK di Desa Labuhanratu 1, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Sabtu (14/5/22). Photo : Rls

Sebatin.com, Lampung Timur – Disamping pelajar dan komunitas, Sosialisai Pembinan Idiologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) yang di gelar Anggota DPRD Provinsi Lampung Ali Imron juga diikuti oleh kelompok pemuda dan para pamong Desa Labuhanratu 1, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Sabtu (14/5/22).

“Idiologi Pancasila dan nilai kebangsaan perlu terus dilakukan agar persatuan dan kesatuan terpelihara,”kata Ali Imron.

Selanjutnya, Imron menjelaskan tentang pentingnya wawasan kebangsaan bagi sebuah negara. “Jika wawasan kebangsaan masyarakatnya baik, suatu negara akan kokoh. Namun jika kurang memahami wawasan kebangsaan, masyarakat akan mudah terpecah belah yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” jelasnya.

Karena itu, dia menambahkan, pembinaan PIP-WK perlu terus diberikan pada masyarakat, termasuk kepada generasi penerus bangsa.

Ditambahkan oleh Komandan Koramil (Danramil) 429-07/Way Jepara, Lampung Timur, Kapten Arm. Adi Hernizam, yang menilai wawasan kebangsaan masyarakat kini semakin menipis tergerus oleh budaya moderenisasi. “Rendahnya pemahaman wawasan kebangsaan itu dapat dilihat antara lain dari keengganan bergotong-royong, kurang memahami perbedaan budaya atau keyakinan yang ada di masyarakat,” paparnya.

Padahal, lanjut Kapten Adi, Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Kondisi ini dinilai rentan terjadi perselisihan atau perpecahan. Namun, karena pemahaman kebangsaan yang baik, keragaman jutru memperkokoh persatuan bangsa. “ Jadi sangat penting melakukan sosialisasi dan pembinaan PIP-WK seperti ini, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh idelogi atau paham yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia,”pungkasnya. (Sgn)

Tinggalkan Komentar Anda