Bahas Covid-19, Walikota Metro Hadirkan Dokter Spesialis Paru Dalam Rakor Bulanan

3
Bahas Covid-19, Walikota Metro Hadirkan Dokter Spesialis Paru Dalam Rakor Bulanan
Rakor Bulanan Pemkot Metro di di Aula Pemerintah Kota Metro, Kamis (05/03/2020).

Sebatin.com, Kota Metro – Walikota Metro Achmad Pairin secara langsung mendatangkan seorang dokter spesialis Paru RSUD Jendral Ahmad Yani untuk hadir pada Rakor Bulanan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, di Aula Pemerintah Kota Metro, Kamis (05/03/2020).

Kedatangan dr. Andreas Infianto dalam Rakor itu guna membahas berbagai macam permasalahan Hoaks Corona yang banyak merebak di Kota Metro belakangan ini. “Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan corona, yakni virus yang berasal dari hewan ke hewan seperti (unta, ular, kucing, kelelawar dan musang), kini dari manusia ke manusia. Berawal sejak 31 Desember 2019, pneumonia mulai merebak hingga 06 Maret 2020. Di China angka penderita mulai menurun, akan tetapi di luar China justru meningkat”, paparnya.

“Perlu diketahui, virus ini hanya menyerang dua organ tubuh yakni saluran nafas dan pencernaan, dan hanya mampu bertahan 4-5 jam saja diluar tubuh. Apabila merasakan demam, batuk, pegal linu, nafas sesak, diare, dan sakit kepala maka segera untuk memeriksakan diri atau berjemur dibawah sinar matahari langsung untuk membuat virus tersebut pergi dari tubuh kita,” terang dr. Andreas.

Menanggapi pernyataan Walikota Metro mengenai info-info hoaks corona yang banyak berlalu lalang dimedia sosial dan kalangan masyarakat, salah satunya tentang penggunaan masker. “Masker itu diperuntukan hanya untuk yang sakit atau terinfeksi, hanya saja disarankan untuk menggunakan masker apabila berada di tempat ramai. Adapun salah satu cara efektif untuk menangkal berbagai macam virus atau penyakit adalah dengan berwudhu di air yang mengalir,” bebernya.

Usai Rakor, Achmad Pairin melalui media meminta kepada masyarakat Kota Metro untuk tidak merasa takut yang berlebihan di masa pandemi Covid-19 ini. Menurutnya angka kematian dalam persentase lebih sedikit dibanding penyakit TBC yang sudah ada sejak dulu. “Untuk itu biasakan hidup bersih, apabila muslim berwudhulah dengan benar, untuk keyakinan yang lain lakukan sesuai anjuran agama masing-masing, serta perbanyaklah berolahraga dan keluar di bawah sinar matahari, konsumsi disinfektan seperti sirih dan gambir,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Komentar Anda