Sebatin.com – Menilik kembali sejarah pelistrikan di Indonesia yang dikutip dalam laman id.wikipedia, pada tahun 1945 silam setelah kemerdekaan dideklarasikan, perusahaan listrik yang dikuasai oleh pihak Jepang berhasil direbut oleh pejuang-pejuang Indonesia pada September 1945.
Lalu pemerintahan Indonesia dibawah komando presiden Soekarno membentuk instansi Listrik dan Gas dengan kapasitas daya hanya sebesar 157,5 MW pada tanggal 27 Oktober 1945. Maka dari itu setiap tanggal 27 Oktober pada setiap tahunnya, diperingati hari listrik nasional di Indonesia.
16 tahun kemudian tepatnya pada tanggal 1 Januari 1961, dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) yang bergerak pada bidang Listrik, Gas dan Kokas. Namun perusahaan ini hanya bertahan 5 tahun saja, 1 Januari 1965 BPU-PLN dibubarkan dan dipecah menjadi dua perusahaan, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang secara khusus mengelola listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola Gas.
Pertumbuhan listrik di Indonesia semakin tahun semakin maju, pada Januari 2016 penggunaan listrik di Indonesia mencapai 17,57 TWh. Hal ini berdasarkan data pln.co.id, menurut Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, Agung Murdifi dengan meningkatnya penggunaan listrik, ini bisa menjadi gambaran membaiknya perekonomian di Indonesia.
Namun kini, banyak dari kita yang kurang memperhatikan penggunaan listriknya. Akhirnya saat akhir bulan, tagihan listrik membengkak. Untuk itu marilah mulai bentuk kesadaran diri untuk berhemat energi, lakukan hal-hal kecil seperti mematikan lampu saat ruangan tidak digunakan. Apabila hal-hal kecil ini dilakukan oleh banyak orang, maka efeknya akan sangat luar biasa. Ayo hemat energi demi kelangsungan energi anak cucu kita nanti! (Willi)
