Indonesia Harus Segera Ciptakan Swasembada Pangan

278
Indonesia Harus Segera Ciptakan Swasembada Pangan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menyampaikan arahannya pada Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2017 di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (5/1/2017). Foto: Puspen TNI

Sebatin.com, Jakarta – Sebagai negara agraris, sebetulnya Indonesia sangat diuntungkan, sebab letak wilayahnya yang berada di garis ekuator ini, memiliki kondisi geografis yang sangat mendukung disertai dengan berbagai potensi berlimpah, baik di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan lain sebagainya.

Terkait hal di atas, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2017 di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (5/1/2017) menyatakan, bahwa sebagai negara agraris, Pemerintah Indonesia bercita-cita menjadikan negara ini sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Untuk menggapai cita-cita tersebut, maka Indonesia harus segera menciptakan swasembada pangan, hal ini demi ketahanan nasional di bidang pangan.

Dalam rapat yang mengusung tema “Bangun Lahan Tidur Untuk Meningkatkan Ekspor Dengan Pembangunan Infrastruktur Pertanian” tersebut juga dihadiri oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi Indonesia RI Eko Putro Sandjojo, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos.

Lebih lanjut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan, setiap harinya +/- 41.000 anak meninggal dunia dan dalam setahun diperkirakan ada 15 juta anak yang mati karena kelaparan, kemiskinan, dan gizi buruk.

“Hal ini menunjukkan bahwa, saat ini kondisi dunia sangat kritis terhadap ketersediaan pangan,” kata Panglima TNI di hadapan 1.800 orang peserta rapat.

Indonesia Harus Segera Ciptakan Swasembada Pangan 2
Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2017 dihadiri oleh 1.800 peserta. Foto: Puspen TNI

Terlebih lagi, terjadi pula lonjakan jumlah penduduk dunia yang pada tahun 2017 ini diprediksi mencapai angka 8 miliar. Padahal berdasarkan dari apa yang diungkapkan para peneliti, untuk bisa hidup dengan layak, populasi ideal penduduk bumi hanyalah sekitar 3-4 miliar saja. Dengan kata lain, saat ini jumlah penduduk dunia sudah mengalami overload.

“Bila populasi penduduk tersebut tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan pangan, maka akan memicu krisis dan inilah ancaman yang akan dihadapi penduduk dunia. Ancaman krisis pangan dan energi mampu memicu berbagai potensi konflik baru antar negara di masa mendatang,” terang Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, jumlah penduduk dunia saat mengalami krisis energi pada tahun 2043 mencapai sekitar 12,3 miliar jiwa, yang berarti hampir 4 (empat) kali lipat populasi ideal penduduk bumi, di mana 9,8 miliar berada di luar ekuator dan hanya 2,5 miliar penduduk yang tinggal di garis ekuator.

“Kedepan konflik di dunia akan mengalami perubahan, hal tersebut dipicu oleh energi fosil akan habis pada 2043 dan hanya bisa digantikan dengan energi alternatif (energi hayati) yang bisa hidup sepanjang tahun dan hal itu hanya ada di wilayah ekuator yaitu Amerika Latin, Afrika Tengah dan Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia,” jelas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

(Rls Puspen TNI/Red)

Tinggalkan Komentar Anda