Sebatin.com, Lampung Selatan – Jalan provinsi yang ada di Desa Sukaraja Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan kondisinya sangat memprihatinkan. Dari pantauan Sebatin.com di lokasi, jalan tersebut memang terlihat sudah tidak layak, sebab jalan tersebut sudah sulit dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.
Bahkan, dari keterangan warga jalan tersebut sudah banyak memakan korban, terutama pengendara roda dua.
“Sangat memprihatinkan, bagai manapun ini jalan protokol, kalo kondisinya rusak seperti itu paling tidak dari pemda ada tindakan darurat lah. Jalan itu juga sudah membahayakan masyarakat, dilokasi itu sering terjadi kecelakaan,” kata Yuli Gunawan warga setempat yang juga anggota DPRD Lampung Selatan, (08/03/18).
Ia juga menyebutkan, jalan tersebut sudah sangat lama tidak diperbaiki dan diperhatikan. “Kalo tidak salah terakhir 2011 pernah ditambal sulam, dan sampai dengan saat ini belum ada lagi,” katanya.
Sementara Camat Palas, Rika Wati mengatakan, selain karena sudah lama tidak diperbaiki, kondisi jalan tersebut juga diperparah dengan banyaknya kendaraan pembawa material yang melintas di jalan tersebut.
“Kami juga sudah pernah menegur permaslahan ini melalui aparat desa untuk disampaikan ke toko material, namun untuk kepedulian dari toko bangunan tidak ada sama sekali. Saya minta kepada pemilik toko bangunan untuk berpartisipasi dan mencari solusi yang terbaik untuk kecamatan palas,” kata dia.
Ia juga mengatakan, terkait permasalahan tersebut pihak Kecamatan Palas sudah melapor ke Pemkab Lampung Selatan. “Kami juga sudah melaporkan ke pak bupati, kami memberikan laporan bahwa jalan provinsi disini sangat parah,” terangnya.
Sementara, Asep salah seorang pemilik toko material mengatakan pihaknya keberatan jika harus menghentikan kendaraannya yang bertonase besar, namun pihaknya tidak keberatan jika harus berpartisipasi untuk mwmperbaiki jalan tersebut.
“Kalo mobil besar kami tidak bisa masuk rada berat, untuk partisipasi insyaalah saya bisa membantu, beberapa mobil nanti yang saya akan kucurkan” terang dia.
Reporter : Kurdy
Editor : Addarori Ibnu Wardi
