Kenalkan Sejarah dan Kebudayaan Lampung, Unila Bawa Delegasi Forpimawa 2024 ke Museum Mahkota Dipuncak Nur

5
Kenalkan Sejarah dan Kebudayaan Lampung, Unila Bawa Delegasi Forpimawa 2024 ke Museum Mahkota Dipuncak Nur 01
Delegasi Forpimawa se-Indonesia 2024 saat berada di lokasi Eduwisata Mahkota Dipuncak Nur, di Jl. Sultan Hasanudin, Kel. Sepang Jaya , Kec. Kedaton, Kota Bandarlampung, Jumat (8/3/24). Photo : rls

Sebatin.com, Bandar Lampung – Delegasi Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa) se-Indonesia tahun 2024 mengunjungi eduwisata Museum Mahkota Dipuncak Nur, yang berlokasi di Jl. Sultan Hasanudin, Kelurahan Sepang Jaya , Kecamatan Kedaton, Kota Bandarlampung, Jumat (8/3/24) pagi.

Kunjungan itu merupakan salah satu agenda city tour yang di fasilitasi Universitas Lampung (Unila) selaku tuan rumah Forpimawa tahun 2024, yang hari sebelumnya telah diselenggarakan beberapa agenda seperti sosialisasi program, stadium general dan rapat kerja Forpimawa di Hotel Grand Mercure, Bandar Lampung.

Museum Mahkota Dipuncak Nur merupakan eduwisata ini menyuguhkan kunjungan literatur mengenai sejarah dan kebudayaan Lampung.

Museum ini dijaga dan dirawat pewaris ke-XVIII keturunan Kedatun Dipuncak yaitu Suttan Seghayo Dipuncak Nur, Mawardi Harirama bersama keluarga. Perawatan dan pemeliharaan itu dilakukan secara turun-temurun untuk menjaga jati diri adat istiadat Lampung.

Kenalkan Sejarah dan Kebudayaan Lampung, Unila Bawa Delegasi Forpimawa 2024 ke Museum Mahkota Dipuncak Nur 02
Delegasi Forpimawa 2024 mendengarkan penjelasan tentang sejarah dan adat budaya Lampung di Museum Mahkota Dipuncak Nur. Photo : rls

Suttan Mawardi menyambut hangat kunjungan dari rombongan Forpimawa 2024. Dalam sambutannya ia mengingatkan untuk selalu menjaga dan melestarikan adat-istiadat di daerah masing-masing.

Menurutnya, salah satu adat-istiadat yang sederhana namun luput dari masyarakat adalah adat berkunjung. Ketika seseorang berkunjung ke rumah seseorang, ada aturan-aturan tertentu yang harus diikuti, sehingga interaksi sosial antarmasyarakat dapat rukun dan selalu terjaga.

“Adat-istiadat ini merupakan bentuk penghormatan kepada tuan rumah dan menjaga tata krama dalam berinteraksi sosial,” ungkapnya.

Pada kunjungan kali ini, delegasi Forpimawa 2024 diperkenalkan pada jejak peninggalan sejarah di Provinsi Lampung, berupa peralatan perang seperti meriam dan tombak, perhiasan dan dekorasi klasik seperti kereta kencana, pakaian adat Lampung, termasuk senjata pusaka adat Lampung, yaitu Terapang atau Keris Gabus, hingga kain-kain khas yang sangat identik dengan motif khas Lampung.

Kunjungan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat dan antusias kepada anggota Forpimawa untuk terus melestarikan kebudayaan di daerahnya masing-masing. (sgn)

Tinggalkan Komentar Anda