Kota Metro Darurat Flu Burung

308
Kota Metro Darurat Flu Burung
Kepala Bidang (Kabid) Perternakan kota Metro Parjiya, saat diwawancarai Sebatin.com di ruang kerjanya, Senin (23/01/2017). Foto: Arb - Sebatin.com

Sebatin.com, Kota Metro – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Metro mengimbau agar masyarakat Kota Metro waspada terhadap virus Flu Burung. Pasalnya, Kota Metro merupakan daerah endemis Flu Burung yang ketika intensitas hujan tinggi, virus flu burung akan cepat menyebar.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Metro Parjiya menjelaskan, medio Januari 2017 ini tercatat puluhan unggas mati karena virus Flu Burung. Jumlah ini, diprediksi akan meningkat lantaran Kota Metro merupakan daerah endemis flu burung, ditambah lagi dengan intensitas hujan yang masih tinggi.

”Tercatat sekarang sudah puluhan ekor yang mati. Dan selama intensitas hujan ini masih tinggi, maka kasus flu burung ini akan menyebar. Untuk itu masyarakat diimbau untuk waspada, karena penyebaran virus flu burung ini akan cepat,” jelasnya, Senin (23/1/2017).

Lebih lanjut ia menuturkan, semua daerah di Kota Metro rawan akan flu burung. Pasalnya, tingkat lalu lintas unggas di Bumi Sai Wawai yang kebanyakan berasal dari luar daerah cukup banyak.

”Yosomulyo sudah positif terkena virus flu burung. Kenapa flu burung cepat menyebar di Metro? Karena tingkat lalu lintas unggas dari daerah lain cukup banyak. Dan kita tidak tahu, sebelum dijual unggas itu sudah terpapar virus flu burung atau belum,” tuturnya.

Selain itu, terus Parjiya, masih adanya warganya yang membuang bangkai unggas yang mati karena virus flu burung juga menjadi salah satu faktor cepat menyebarnya virus tersebut.

”Daerah hulu Way Sekampung sana kan banyak peternak. Mereka biasanya membuang bangkai unggas yang mati karena flu burung di aliran irigasi. Itu juga menjadi salah satu faktor cepat menyebarnya virus tersebut,” terusnya.

Karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan langsung melaporkan jika ada unggas yang mati mendadak. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membeli unggas hidup di pasar.

”Karena unggas yang dijual di Kota Metro kebanyakan dari luar daerah dan biasanya sisa dari unggas yang mati,” imbaunya.

(Hendra/Arb)

Tinggalkan Komentar Anda