Sebatin.com, Kota Metro – Pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di Lapangan Kampus, Iringmulyo, Metro Timur, Jumat (19/05/2017), menuai keluhan warga. Pasalnya, karena kurangnya sosialisasi membuat masyarakat mengira harga yang tertera di kupon merupakan harga barang yang disediakan. Padahal harga yang tertera di kupon yakni Rp. 3.000 merupakan potongan dari harga sebenarnya.
Parti (38) salah satu warga setempat mengira, harga bahan pokok yang disediakan adalah Rp. 3.000, sebab dalam kupon yang dibagikan tertulis nominal tersebut.
“Saya kira yang tertulis di kupon ini harga bahan pokoknya. Eh nggak tahunya ini hanya potongan harganya. Ya akhirnya cuma beli seadanya saja,” keluhnya.
Sementara itu, warga lainnya yang enggan menyebutkan namanya mengaku, ia hanya membawa uang pas Rp. 9.000 untuk mendapatkan bahan pokok, karena mengira harga yang tertulis di kupon adalah harga bahan yang disediakan.
“Saya mau pulang suami sudah pergi. Tadi cuma bawa uang Rp. 9.000 karena saya kira harganya Rp. 3.000 per bahan pokok,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Lampung Lukmansyah menjelaskan, banyaknya keluhan lantaran kurangnya sosialiasi. Karenanya, tidak sedikit warga yang mengira harga yang tertera di kupon adalah harga bahan yang disediakan.
“Ya memang belum semua ya, karena keterbatasan anggaran. Tapi nanti ke depan akan bertahap,” jelasnya.
Dikatakannya, pasar murah tersebut merupakan implementasi program stabilisasi pangan yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan. Selain itu, pasar murah tersebut merupakan agenda rutin pemprov untuk mencegah inflasi.
“Untuk Kota Metro sekitar 8.000 kupon yang kita bagikan. Dibagi menjadi 5 komoditi,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Metro Timur Rosita mengatakan, untuk kupon yang dibagikan di Kecamatan Metro Timur sebanyak 5.000 kupon. Di mana, kupon tersebut dibagikan kepada warga yang menerima rastra.
“Kita itu 1.280 an warga yang menerima rastra. Tapi kupon yang dibagikan itu 5.000. Tapi 5.000 itu secara keseluruhan ada guĺa, beras, minyak goreng, dan lainnya. Tapi per Kepala Keluarga itu kita bagikan 1 kupon,” tutupnya.
(Hendra)
