Laksanakan Reses di Tubaba, Budhi Condrowati Serap Keluhan Tentang Kelangkaan Pupuk dan Anjloknya Harga Singkong

3
Laksanakan Reses di Tubaba, Budhi Condrowati Serap Keluhan Tentang Kelangkaan Pupuk dan Anjloknya Harga Singkong
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Dapil VI Budhi Condrowati, dalam Reses di Kagungan Ratu, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tubaba, Sabtu (08/05/21). Foto : rls

Sebatin.com, Tubaba – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung dari Dapil VI, Budhi Condrowati, menyerap aspirasi masyarakat pada giat Reses masa sidang II di Kagungan Ratu, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Sabtu (08/05/21).

Anjloknya harga singkong di pasaran dan kelangkaan pupuk menjadi topik pembahsaan dalam reses, yang di hadiri oleh jajaran aparatur desa dan beberapa anggota DPRD setempat dari Fraksi PDI-Perjuangan seperti Ponco Nugroho, Nadirsyah, Rubiono, Minak Arif Ansori dan Kardi, serta para tokoh-tokoh dan warga masyarakat sekitar.

Menanggapi hal tersebut, Budhi Condrowati berjanji akan berupaya sekuat pemikiran dan tenaga guna mencari solusi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, agar para petani mendapatkan titik terang terkait permasalahan tersebut.

“Persoalan ini sudah menjadi konsumsi publik beberapa waktu belakangan ini. Sehingga saya akan bawa aspirasi masyarakat ke Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung, agar segera dibentuknya Pansus demi memberikan kepastian harga kepada para petani singkong,” papar Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPD PDI Lampung tersebut.

Selain itu, anggota Bapemperda DPRD Lampung itu juga mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung agar mengambil sikap tegas, dan mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat kecil.

“Persoalan pupuk langkah dan masih anjloknya harga singkong ini harus segera diatasi. Karena masyarakat kecil sangat membutuhkan sikap tegas dari Pemprov Lampung, kita harapkan pihak Eksekutif segera mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap petani demi mengatasi persoalan-persoalan yang dialami para petani,” pungkasnya. (rls).

Tinggalkan Komentar Anda