Mentan RI: Aku Lebih Cinta PPL (Sekarang THL-TBPP) Daripada Jabatanku

553
Mentan RI: Aku Lebih Cinta PPL (Sekarang THL-TBPP) Daripada Jabatanku
Menteri Pertanian (Mentan) RI Ir. Andi Amran Sulaiman, MP. Foto: Puspen TNI

Sebatin.com, Klaten, Jawa Tengah – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menghadiri acara Musyawarah Nasional III-2017 Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) se Indonesia, di Balai Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/01/2017). Yang mengangkat tema “Meningkatkan Peran Strategis THL-TBPP Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Berkelanjutan”.

Di hadapan 1.300 peserta Musyawarah, Mentan RI mengatakan akan memberikan penghargaan yang setimpal berupa pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepada para penyuluh pertanian yang bekerja keras sehingga mampu mewujudkan dan menjaga kedaulatan pangan. Dirinya juga berjanji akan berusaha untuk dapat mewujudkan kesejahteraan para THL-TBPP yang telah bekerja keras.

“Bukti kerja keras penyuluh adalah meningkatkan produksi padi nasional dari 75 juta ton menjadi 79 juta ton pada 2016 dan keberhasilan lainnya yakni Indonesia mampu mengekspor bawang, dan menurunnya impor jagung turun hingga 66 persen,” terangnya.

Mentan RI: Aku Lebih Cinta PPL (Sekarang THL-TBPP) Daripada Jabatanku 2
Pemukulan gong oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI Ir. Andi Amran Sulaiman, MP. Foto: Puspen TNI

Lebih lanjut Mentan RI mengatakan, 10 tahun terakhir tidak pernah ada pengangkatan PNS dari penyuluh pertanian. Saat ini sudah ada 7.600 orang yang mengikuti tes dari sekitar 19 ribu penyuluh.

“Jujur saya sudah menghadap Bapak Presiden berkali-kali saat rapat koordinasi dan kami masih membahas PPL (sekarang disebut THL-TBPP). Aku lebih cinta PPL daripada jabatanku,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mentan RI juga memberikan bonus kepada 10 orang THL-TBPP terbaik untuk berguru ke negara Filipina.

“Tolong yang terbaik 2017 ini kirim ke Filipina dan jangan ada KKN, dan ingat bukan yang sudah PNS,” tegasnya.

Peran Serta TNI Dalam Ketahanan Nasional

Di sisi lain, keberhasilan peningkatkan produksi pertanian di Indonesia tidak lepas dari keterlibatan Babinsa yang aktif dalam pendampingan dan penyuluhan pertanian, serta mengawasi kelancaran penyaluran pupuk dan benih kepada para petani di desa binaan masing-masing pada setiap kabupaten.

Sesuai dengan arahan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menhadiri Rapim TNI 2017 beberapa waktu lalu bahwa, swasembada pangan harus segera diciptakan demi memperkuat ketahanan nasional, dimana Indonesia sebagai negara agraris seharusnya dapat menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

“Bangsa Indonesia diuntungkan sebagai negara agraris yang berada di garis ekuator, karena memiliki potensi melimpah dan didukung dengan kondisi geografis baik di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan lainnya,” ujarnya.

Panglima TNI juga menyampaikan, TNI akan membentuk Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu (SP3T) untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait swasembada pangan.

“Pembentukan SP3T akan membantu petani dari tahap awal hingga akhir produksi dan jajaran TNI akan membantu petani mulai dari pembibitan, panen, hingga penggilingan,” tegasnya.

(Rls Puspen TNI/Red)

Tinggalkan Komentar Anda