Pairin Prioritaskan Program Seragam Gratis SD dan SMP

329
Pairin Prioritaskan Program Seragam Gratis SD dan SMP
Wali Kota Metro Achmad Pairin. Foto: Ist

Sebatin.com, Kota Metro – Wali Kota Metro Achmad Pairin menegaskan, program yang digagas saat ini, seperti program seragam gratis untuk SD dan SMP harus dioptimalkan terlebih dahulu sebelum mengeluarkan program lainnya. Pasalnya, kaitannya program dipastikan membutuhkan anggaran.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar program seragam gratis ini berkelanjutan tahun mendatang. Jangan sampai tahun ini ada, namun ke depan tidak ada. Program lain ya nanti dulu, sebab akan dilihat dari kemampuan keuangan juga. Seragam gratis ini kan anggarannya mencapai Rp. 11,7 miliar. Yang pasti program seragam gratis ini akan didukung dengan penguatan ekonomi rakyat, pembangunan infrastruktur, juga wisata keluarga,” jelasnya usai menghadiri Musrenbang Kecamatan Metro Utara, Kamis (16/2/2017).

Sementara itu, Wakil Wali Kota Metro Djohan mengatakan, untuk tahun 2017 pihaknya belum bisa bicara banyak program. Terlebih masa kepemimpinannya baru satu kali melaksanakan Musrenbang.

“Belum bisa bicara banyak kaitannya dengan program tahun 2017. Makanya, ayo kita perbaiki program yang ada, agar menjadi lebih baik. Bukan saya menyalahkan program tahun sebelumnya, namun ayo kita sama sama buat Metro menjadi lebih baik. Termasuk realisasi PBB. Penekanannya PBB bagaimana bisa terealisasi 100%,” tegasnya.

Diketahui, Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Metro periode 5 tahun mendatang, yakni mewujudkan Visi Kota Metro sebagai Kota Pendidikan dan Wisata Keluarga berbasis ekonomi kerakyatan yang berlandaskan pembangunan pertisipatif menjadi prioritas pembangunan di Kota Metro.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Metro Achmad Pairin menjelaskan, menyusun RPJMD untuk 5 tahun ke depan adalah hal yang sangat mendasar dalam membawa Kota Metro untuk lebih baik lagi ke depannya. Ia menilai, arah visi Kota Metro bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga, Musren RPJMD melibatkan semua elemen masyarakat.

“Dengan kondisi pendukungnya seperti keamanan, kenyamanan, keindahan, dan keuangan, Kota Pendidikan dan Wisata keluarga yang berbasis ekonomi kerakyatan berlandaskan pembangunan partisipatif akan bisa terwujud. Namun kita juga harus perhatikan skala prioritas seperti wabah penyakit dan lainnya,” jelas dia.

Untuk saat ini, yang dioptimalkan adalah Taman Merdeka sebagai salah satu titik wisata keluarga. Dengan tujuan agar pengerjaannya tidak dirasa setengah–setengah. Karenanya, faktor pendukung seperti infrastruktur jalan, salah satu contohnya di Banjarsari Metro Utara, perlu dibuat jalur 2.

“Pasti akan melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaan Taman Merdeka guna suksesnya wisata keluarga di Kota Metro. Kami masih berusaha untuk hal ini,” paparnya.

Di samping itu, saat ini banyak warga dari luar Kota Metro yang datang ke Kota Metro untuk berwisata, baik di Dam Raman Metro Utara ataupun Taman Merdeka. Sebagai contoh, jika ada investor masuk ke Dam Raman, tentu bisa dibuat pemancingan, waterboom, dan lainnya. Termasuk wilayah Bumi perkemahan yang bisa dijadikan destinasi wisata.

“Jangan meninggalkan roh Kota Metro sebagai wilayah pertanian karena adanya alih fungsi. Saran ini sudah ditanggapi, dan ini merupakan sejarah Lamteng dulu sebagai sentra pangan. Juga masukan terkait pasar rakyat hasil petani,” tuntasnya.

(Hendra)

Tinggalkan Komentar Anda