Sebatin.com, Kota Metro – Terkait adanya ucapan Walikota Metro Achmad Pairin usai apel pagi yang yang di gelar oleh Pemkot Metro beberapa waktu lalu ternyata banyak menuai kontraversi, karena dirasa telah melukai profesi wartawan.
Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Metro, Abdul Wahab menegaskan, selaku kepala daerah seharusnya tidak bisa mendikte pekerja pers, semestinya seorang walikota dapat lebih faham, bahwa pers adalah pilar ke-4 Demorkasi sebagai kontrol sosial.
“Perkara pertanyaan apa yang akan dilontarkan kepada dirinya, itu sah sah saja, justru wartawan dilapangan harus cerdas dan kreatif untuk menentukan angle agar berita tersebut dikemas menjadi menarik, asalkan berita dimaksud layak diterbitkan dan bukan berita bohong/hoax. Dan Ahmad Pairin selaku Walikota Metro semestinya dapat lebih mengimprovisasi dan bisa menjawab pertanyaan pewarta, karena pertanyaan yang dikonformasi awak media kepadanya itu masih dalam koridor kegiatan Linmas, yakni tentang seragam yang mereka pakai”, ujar Wahab.
Lanjutnya, Ia juga menegaskan kepada Walikota Metro agar tidak mengintervensi para pekerja pencari berita khususnya di Bumi Sai Wawai. Pasalnya mereka bekerja patuh dengan Kode etik dan dilindungi Undang-Undang Pokok Pers.
“ Harus diketahui, wartawan itu tidak hanya membuat berita seremonial berupa berita pembangunan daerah saja dong, harus berimbang bahwa kerja pers tujuan utamanya sebagai kontrol sosial dan untuk kepetingan orang banyak”, tutupnya.
(Rls. PWI Metro)
