Sebatin.com – Didampingi Dandim 0411/LT Letkol. Inf. Jajang Kurniawan, Ketua TP-PKK
Heriyati Pairin, Wakil Ketua DPRD Fahmi Anwar, Ketua Komisi II Tondi Nasution, Wakil Ketua Komisi II Shantori, Kepala Satker dan Kepala Badan Pemkot Metro serta Ketua KPU Metro, rombongan Tim I Safari Ramadhan 1437 H Kota Metro yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Metro Achmad Pairin, mengunjungi Mushola Nurul Ikhsan di Kelurahan Ganjaragung, Kecamatan Metro Barat, Sabtu (11/6/2016).
Walikota Metro Achmad Pairin menjelaskan, tujuan Safari Ramadhan ini adalah untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, agar warga Ganjaragung dapat lebih mengenal struktural Pemerintah Kota Metro secara lebih dekat. Selain itu, kunjungan ini juga ditujukan untuk memantau secara langsung kondisi lingkungan di Kelurahan Ganjaragung, sehingga Pemkot Metro dapat menentukan arah kebijakan yang akan diambil terkait bidang fisik, sosial, dan perekonomian.
“Tidak panjang lebar, hanya satu pesan saya. Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjauhi segala urusan yang berhubungan dengan narkoba. Kami juga ingin sedikit memberikan sedikit bingkisan, namun jangan dilihat dari nilainya,” tutupnya.
Usai penyerahan bingkisan yang diserahkan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Metro Fahmi Anwar kepada takmir Mushola Nurul Ikhsan, acara dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan KH. Hi. Zakaria Ahmad.
Dalam ceramahnya, KH. Hi. Zakaria Ahmad mengulas tentang tiga sifat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia.
“Manusia terbagi tiga jenis, pertama orang yang dzolim terhadap dirinya sendiri. Kedua adalah orang yang kadang berbuat dosa dan kadang berbuat ibadah. Terakhir adalah orang yang selalu mencari amal kebaikan,” jelas dia.
Orang dengan sifat pertama, lanjut dia, diibaratkan sebagai kumbang, yang hidup dengan memakan kotoran juga mengeluarkan kotoran. Yang artinya apa yang dimakannya tidak baik begitu pula yang dikeluarkannya. Sedangkan ciri orang kedua diibaratkan seperti lalat, yang tidak pernah memilih untuk hinggap di makanan baik atau buruk.
“Kalau lalat itu tidak pernah pilih-pilih, susu mau, kue mau, kotoran mau, bangkai juga mau. Ini ibarat orang yang fifty-fifty. Masuk masjid dia dzikir dengan khitmad, waktu ke luar masjid dia mulai lagi berbuat maksiat,” imbuhnya.
Sedangkan ciri sifat ketiga diibaratkan seperti lebah. Yang hanya memakan sari pati bunga dan mengeluarkan cairan yang berwarna-warni mengandung obat yaitu madu.
“Mudah-mudahan di 1 bulan ini kita bisa mensucikan diri dari perbuatan yang seperti lalat. Hijrahlah kita dari lalat menjadi lebah. Tidak akan pernah makan selain sari pati kembang. Lebih baik mati dari pada harus memakan kotoran. Hal-hal itu yang harus diikuti oleh manusia. Jadilah manusia yang lebih baik dari sebelumnya,” tukasnya.
(Embun)
