Balai Veteriner Lampung Gelar In House Training Terkait Desain Pembebasan Hog Cholera

238
Dr. Muharom Syaifullah saat memberikan pemaparan tentang bahaya penyakit Hog Cholera kepada peserta FGD, di Aula Balai Veteriner Lampung, Kamis (10/8/2017). Foto : Reza

Sebatin.com, Bandar Lampung – Classical Swine Fever (CSF), juga disebut Swine Fever atau Hog Cholera (HC) merupakan penyakit fatal pada babi. Babi yang terkena HC akan mengalami gejala demam tinggi dan melemah. Penyebaran HC ini sendiri diakibatkan oleh adanya virus Family Flaviviridae yang sangat mudah menular. ” Hog Cholera berpotensi merusak perekonomian pada babi di dunia”. Hal tersebut dikatakan oleh peneliti Virelogi Balai Besar Veteriner, Dr Muharom Saifullah, saat menyampaikan materi pada Focus Group Discussion ( FGD ) Desain Pembebasan Hog Cholera, Kamis (10/8/2017) di Aula Balai Veteriner Lampung.

Muharom juga menjelaskan, guna penanggulangan HC perlu adanya komunikasi yang cukup efektif antara para peternak babi, dokter hewan, praktisi, dan Balai Veteriner setempat. Babi yang akan masuk ke peternakan harus dikarantina terlebih dahulu. Selain itu makanan babi harus disterilkan terlebih dahulu.

Menurutnya, untuk mencegah kerugian yang diakibatkan penyakit HC, penyelenggaran vaksin pun harus dari pemerintah agar jelas asalnya.

“Bila ada wabah Hog Cholera, sebaiknya babi di satu peternakan dipotong agar tidak menyebar keluar. Jika babi terinveksi sudah mati, bangkai harus dibuang ditempat aman. Zona terinfeksi harus ditetapkan, tidak boleh ada pergerakan masuk maupun keluar oleh babi”, tegasnya.

Ditambahkannya, bahwa penyebab terinveksinya babi harus diinvestigasi secara mendalam. Investigasi ditujukan agar tidak terjadi persebaran penyakit HC. Pengawasan mendalam perlu dilakukan pada tempat terinfeksi babi.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Veteriner Lampung tersebut, diikuti oleh perwakilan peternak babi dari setiap Kabupaten/Kota se-Lampung serta tim kerja di Kantor Balai Veteriner Lampung.

(S05)

Tinggalkan Komentar Anda