Banyak Pekerja di Lampung Terkena Gangguan Jiwa karena Tidak Nyaman

174
Banyak-Pekerja-di-Lampung-Terkena-Gangguan-Jiwa-karena-Tidak-Nyaman02
Suasana RSJ Provinsi Lampung mencatat banyak pekerjaan terkena gangguan jiwa karena kondisi tempat kerja tidak nyaman. Foto : Humas Prov

Sebatin.com, Pesawaran – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung mencatat banyak pekerjaan terkena gangguan jiwa karena kondisi tempat kerja tidak nyaman. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa pekerja.

Direktur RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung, Dr Ansyori, M.M. bahwa para pekerja menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja. Sehingga perlu diciptakan suasana yang nyaman dan aman agar terhindar dari gangguan jiwa di tempat kerja, ujarnya. Senin (09-10-2017).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung pada 2016, bahwa jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 3,9 ribu. Jumlah tersebut sangat besar dan memerlukan perhatian yang serius agar seluruh pekerja tersebut terhindar dari penyakit akibat pekerjaan. Termasuk gangguan jiwa di tempat kerja. Menurut Word Health Organisation (WHO), satu dari tujuh pekerja mengalami gangguan jiwa di tempat kerja.

“WHO mengestimasikan dampak kerugian kumulatif global terhadap masalah kesehatan jiwa pekerja mencapai 16,3 triliun dolar AS,” kata Ansyori.

Banyak-Pekerja-di-Lampung-Terkena-Gangguan-Jiwa-karena-Tidak-Nyaman01
Kondisi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Foto : Humas prov

Pemerintah Provinsi Lampung melalui RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung, kata Ansyori, konsen terhadap penanganan dan pencegahan gangguan jiwa di tempat kerja. Dengan memberikan layanan konseling, penyuluhan kesehatan jiwa, dan pemeriksaan kesehatan jiwa bagi para pekerja. Hal tersebut, sesuai tema peringatan tahun ini yaitu Mental Health in the Workplace.

Menurut Ansyori, jika pekerja jiwanya sakit, produktifitas menurun dan dapat merugikan perusahaan. Diharapkan seluruh instansi baik pemerintah, BUMN, dan swasta dapat meningkatkan perhatian terhadap pemenuhan fasilitas bagi karyawan, misalnya cek kesehatan rutin, konseling, dan rekreasi bagi penyegaran mental.

“Dengan pekerja yang sehat jiwa, produktifitas meningkat dan keluarga menjadi bahagia,” kata Ansyori.

(RZF/rls)
Editor : Holik

Tinggalkan Komentar Anda