MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro Terus Berproses ke Taraf yang Lebih Baik

912
MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro Terus Berproses ke Taraf yang Lebih Baik
Madrasah Aliyah Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro. Foto: Arifan - Sebatin.com

Sebatin.com, Kota Metro – Sejak berdiri pada tahun 2005 lalu, hingga kini Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro, terus berproses ke taraf yang lebih baik. Meskipun terbilang sebagai sekolah yang baru, namun berbagai prestasi telah mereka raih.

Berbicara mengenai prestasi, pada Perlombaan Jelang Ramadhan (Pajero) 2017 yang digelar belum lama ini oleh Kantor Kementrian Agama Kota Metro, MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro juga berhasil menyabet 5 piala sekaligus. Untuk Juara I mereka mendapatkan satu piala, juara II memboyong tiga piala, dan juara III ada satu piala yang berhasil mereka peroleh.

Sebelumnya, mereka pun telah memenangkan berbagai macam perlombaan, baik di tingkat kota maupun tingkat provinsi, seperti lomba pidato bahasa Inggris, kaligrafi, tenis meja, dan lain sebagainya.

MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro Terus Berproses ke Taraf yang Lebih Baik 2
Sebagian piala dan medali yang berhasil diraih oleh siswa-siswi MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro. Foto: Arifan – Sebatin.com

Sekolah yang beralamatkan di Jl. RA. Kartini 28 Purwosari Metro Utara ini, ternyata juga memiliki beberapa program unggulan, seperti Unggulan Mata Pelajaran, Madrasah Berbasis Kejuruan, Bilingual, Keterampilan, Amaliyah Aswaja, dan Ziaroh Wali Songo.

“Unggulan mata pelajaran itu, setiap mata pelajaran punya keunggulan masing-masing. Sebagai contoh pelajaran Bahasa Inggris, unggulannya adalah siswa mampu melakukan percakapan bagaimana menggunakan Bahasa Inggris dengan guru ketika masuk kantor, di dalam kelas, ataupun di luar ruangan. Bahasa Indonesia, minimal siswa mampu menjadi pembawa acara. Kemudian elektronik, siswa mampu minimal membuat rangkaian sederhana. Ini per pelajaran, semua mata pelajaran punya keunggulan masing-masing,” papar Malindra, S.Ag. selaku Kepala Sekolah MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro, Sabtu (27/05/2017).

Untuk pembelajaran, lanjut Malindra, setiap tingkatan memiliki 1 kelas unggulan atau kelas excellent. Di mana, dalam kelas excellent tersebut pihak sekolah menyediakan berbagai macam fasilitas, seperti ruang ber-AC, dispenser, dan diupayakan setiap siswa menggunakan 2 bahasa (Bilingual red), yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Malindra juga menambahkan, khusus kelas excellent masing-masing siswa diwajibkan memiliki laptop, tujuannya adalah agar dapat mengimbangi sekolah-sekolah unggulan di negeri.

MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro Terus Berproses ke Taraf yang Lebih Baik 3
Salah satu kelas unggulan di MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro. Foto: Arifan – Sebatin.com

Di sisi lain, kepala sekolah yang juga punya keahlian di bidang elektonika ini mengatakan, bahwa di sekolah yang ia pimpin tersebut, mengajarkan pula beberapa keterampilan kepada siswa-siswinya, seperti keterampilan elektronik, desain grafis, serta percetakan dan sablon.

Selain keterampilan, ada pula unggulan kejuruan. Menurut Malindra, unggulan kejuruan ini sesuai dengan yang sifatnya skill, salah satunya adalah ekstrakulikuler kaligrafi. Di mana, para murid diajarkan berbagai macam teknik dalam membuat karya seni kaligrafi. Hasilnya sungguh luar biasa, selain sukses memenangkan berbagai perlombaan, ternyata dari keahlian ini pun mampu menjadi sumber penghasilan bagi para murid.

MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro Terus Berproses ke Taraf yang Lebih Baik 4
Sebagian koleksi kaligrafi karya siswa-siswi MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro. Foto: Arifan – Sebatin.com

Lebih lanjut Malindra menjelaskan, saat ini pihaknya juga telah menerapkan pembelajaran berbasis Information Communication Technologies (ICT). Di mana, sudah 80% kelas menggunakan LCD proyektor sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Tak hanya itu saja, dengan sistem Hyperlink yang juga telah ada, maka semua guru diwajibkan mampu menguasai komputerisasi sesuai dengan pelajaran yang diajarkannya.

“Termasuk pada saat semesteran, siswa sudah dibiasakan mengerjakan soal dengan sistem komputer,” jelas Malindra.

Sebagai sebuah madrasah, MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro juga memiliki dua program unggulan di bidang keagamaan, yaitu Amaliyah Aswaja dan Ziaroh Wali Songo.

Amaliyah Aswaja adalah amalan-amalan orang NU, jadi ketika para murid terjun di masyarakat, minimal mereka sudah mampu untuk memimpin Yasin, Tahlil, Barzanji, Sholawatan, Marhabanan, Sholat Jenazah, Sholat Tarawih, dan lain sebagainya.

“Ada program sampai kelas 3 itu hafal 40 surat. 35 surat Juz Amma dan 5 surat kita pilihkan, ada Ar Rahman, Al Mulk, Yasin, dan lain-lain,” ungkap Malindra.

MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro Terus Berproses ke Taraf yang Lebih Baik 5
Kepala Sekolah MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro, Malindra, S.Ag. Foto: Arifan – Sebatin.com

Sementara untuk Ziaroh Wali Songo, lanjut Malindra, adalah berziarah ke makam-makam Wali Songo dan dilanjutkan dengan berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Jakarta.

“Itukan butuh biaya tinggi, untuk tingkat anak kan termasuk mahal, kita ada program yang membuat anak itu bisa ikut tanpa biaya. Di antaranya melalui, pertama prestasi, jadi setiap siswa berprestasi kita berikan penghargaan tabungan. Ziaroh inikan nanti kelas 3, mereka dari kelas 1 sampai kelas 2, semakin banyak lomba yang diikuti, punya prestasi, ya tabungannya semakin banyak,” paparnya.

Selain prestasi dalam hal perlombaan, bagi siswa-siswi yang memiliki prestasi di kelas, pihak sekolah pun akan membebaskan biayanya.

“Untuk peringkat-peringkat kelas, umpamanya peringkat 1, 2, 3 yang bisa bertahan terus sampai kelas 3 semester 1, itupun bisa kita bebaskan biayanya,” terang Malindra.

Pada kesempatan berikutnya, ketika ditanya soal bantuan, secara gamblang Malindra menjelaskan, bahwa pernah mendapatkan bantuan dari Kemenag. Namun, pihak sekolah memang tidak selalu bisa mengandalkan bantuan tersebut, sehingga lebih berusaha ke arah mandiri.

“Kita kan di bawah kementrian agama, pernah juga mendapat bantuan. Modelnya kalau kemenag itu 1 kabupaten hanya ada 1 dan bergiliran. Madrasah di Metro ini ada 6 swastanya, jadi kalau mengandalkan itu, paling nggak 6 tahun sekali gilirannya. maka kita lebih ke arah mandiri, mandiri dari komite sekolah itu ya diupayakan,” ungkapnya kepada Sebatin.com.

Meskipun tantangan yang dihadapi terbilang cukup berat, namun MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Kota Metro tetap optimis dan terus berusaha ke taraf yang lebih baik.

“Ya mungkin kalau dibandingkan dengan sekolah yang lain, kita itu masih proses untuk mencapai taraf yang lebih baik,” pungkas Malindra.

(Arifan)

Tinggalkan Komentar Anda