Pastor Paroki Dari Mindanao Filipina Terkesan Dengan Keharmonisan dan Kerukunan Umat Beragama di Kota Metro

498
Pastor Paroki Dari Mindanau Filipina Terkesan Dengan Keharmonisan dan Kerukunan Umat Beragama di Kota Metro 01
(kanan) Romo Lukas Hadisiswo Sasmito bersama rekannya dari Mindanao Filipina, usai memberikan pemberkatan doa di salah satu rumah warga di seputaran di Jalan Kapten Harun, 15 B Timur, Kelurahan Imopuro Kecamatan Metro Pusat, Rabu (12/07/2017). Foto : Sebatin.com

Sebatin.com, Kota Metro – Bercerita tentang suasana yang damai serta adanya keharmonisan dan kerukunan hidup antar umat beragama di Bumi Sai Wawai (Kota Metro), ternyata menjadi suatu hal yang membanggakan bagi Romo Lukas Hadisiswo Sasmito. Hal tersebut selalu diceritakan berulang kali dengan penuh perasaan bangga, dihadapan para jemaatnya serta rekan-rekannya seprofesinya.

Romo Lukas Hadisiswo Sasmito sendiri merupakan seorang Pastor Paroki dan Missionaris kelahiran Kota Metro, yang sudah berpuluh-puluhan tahun mengabdikan dirinya di Mindanau, Filipina. Dirinya merupakan anak ke dua (2) dari enam (6) bersaudara yang dilahirkan dari rahim Ibu Maria Maghdalena Daliyem, yang bertempat tinggal di Jalan Kapten Harun, 15 B Timur, Kelurahan Imopuro Kecamatan Metro Pusat.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh juru bicara dari Rumah Retret (RR) Laverna Pringsewu, Suster Claudia yang mengatakan, bahwa kedatangan Romo Lukas bersama rombongannya , merupakan sebuah agenda kegiatan Retret.

“Jadi setiap pastor, suster , biarawan serta biarawati itu wajib hukumnya, dalam setiap tahun diberikan kesempatan untuk menarik diri dari kesibukan atau rutinitas pekerjaannya sehari-hari, dengan maksud memberikan kesempatan untuk dapat lebih merefleksikan hidup. Lalu kenapa kok tujuannya Indonesia, ke Kota Metro ? ya itu, mereka penasaran dengan cerita dari Romo Lukas.”, terangnya kepada sebatin.com usai kunjungannya dari Masjid Taqwa Kota Metro, Rabu (12/07/2017).

Pastor Paroki Dari Mindanau Filipina Terkesan Dengan Keharmonisan dan Kerukunan Umat Beragama di Kota Metro 02
Rombongan pastor, suster, biarawan serta biarawati asal Mindanao Filipina, saat mengunjungi kediaman Ibu Maria Maghdalena Daliyem, Ibunda dari Romo Lukas Hadisiswo Sasmito, di Jalan Kapten Harun, 15 B Timur, Kelurahan Imopuro Kecamatan Metro Pusat, Rabu (12/07/2017). Foto : Sebatin.com

Kemudian di jelaskan pula oleh Romo Lukas terkait maksud dan tujuannya mengunjungi Kota Metro, menurutnya masih terlihat jelas adanya bentuk kerukunan serta keharmonisan yang terjalin erat antar umat beragama di Kota Metro. Berkaca dari hal tersebut, akan ada sebuah pelajaran yang mempunyai nilai positif dan bermanfaat untuk di ambil dan selanjutnya diterapkan, baik dalam lingkungan sosial maupun lingkungan keagamaan di Filipina.

“Tadi kami sempat mengunjungi Masjid Taqwa Kota Metro, disain bangunannya indah dan megah. Kami disambut dengan baik, ramah. Dan terimaksih, tadi kami diperbolehkan untuk masuk kedalam, serta diberikan kesempatan untuk memanjatkan doa kepada Tuhan YME. Disana kami berdoa untuk terwujudnya perdamaian secara luas dan terkhusus untuk perdamaian di daerah Mindanau, Mindanau Tengah dan Marawi”, jelasnya saat berada di gereja Hati Kudus Kota Metro.

Ditambahkannya, sangat terlihat jelas adanya perdamaian dan toleransi yang dihidupi di antara jemaah. Hal itu terlihat dalam perayaan Idul Fitri misalnya, non muslim mengunjungi yang muslim, dan pada perayaan agama lain, umat muslim pun mau mengunjungi yang non muslim. Suatu hal yang sangat perlu dipelihara, dan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk memerangi adanya kecurigaan satu sama lain. Keterbukaan sebagai suatu langkah awal dari perdamaian hidup.

Pastor Paroki Dari Mindanau Filipina Terkesan Dengan Keharmonisan dan Kerukunan Umat Beragama di Kota Metro 03
(kanan) Romo Lukas Hadisiswo Sasmito berfoto bersama Ibunda, Nenek dan adiknya. Rabu (12/07/2017). Foto : Sebatin.com

Meskipun telah lama meninggalkan tanah kelahiran dan hidup di negara orang, Romo Lukas Hadisiswo Sasmito mengaku masih memiliki kecintaan yang besar terhadap tanah air Indonesia terutama terhadap tanah tempat dirinya dilahirkan dan mulai menapak bumi.

“Saya pernah tinggal di Amerika, lalu di Spanyol walau sebentar, dan cukup lama hidup di Filipina, tetapi di hati saya masih memiliki rasa cinta terhadap tanah kelahiran saya, Kota Metro. Dan dalam jiwa saya masih tertanam kuat rasa bangga menjadi warga Kota Metro”, jelasnya.

Romo Lukas Hadisiswo Sasmito juga mengatakan, bahwa dimanapun dirinya berada, Ia akan selalu berusaha mengucapkan doa kepada Tuhan YME, untuk keselamatan dan kejayaan tanah kelahirannya tercinta, Kota Metro.

“Semoga tanah kelahiran saya ini akan tumbuh menjadi daerah yang lebih maju lagi, tambah hijau dan asri lagi serta semakin terawat kebersihannya. Dan selalu terpelihara semangat persatuan diantara golongan-golongan yang ada, baik golongan politik, golongan kelompok beragama dan golongan-golongan lainnya”, ungkapnya.

Ditambahkannya pula sebuah pesan perdamaian darinya, bahwa kita semua harus terpanggil untuk memberikan kedamaian dan harus selalu mengusahakan damai dalam diri kita sendiri, yang kemudian wajib ditebarkan bagi lingkungan sekitar dan lingkungan sosial yang lebih besar lagi.

“Kerukunan hidup beragama di Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lainnya. Indonesia dikenal sebagai negara muslim terbesar di dunia, yang mempunyai pola pikir moderat dan cinta damai, saya yakin semua itu akan tetap terjaga”, tutupnya.

(S01)

Tinggalkan Komentar Anda