Sebatin.com, Bandar Lampung – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Jannah Bandar Lampung, Senin siang (12/06/2017) didatangi puluhan wali murid yang memprotes naiknya biaya daftar ulang siswa SDIT tersebut.
Dewi salah satu wali murid mengatakan, bahwa kenaikannya cukup besar.
“Dulu kami bayar 2.000.000 (dua juta rupiah) itu sudah termasuk SPP, sekarang kami harus bayar 2.025.000 (dua juta duapuluh lima ribu rupiah) belum termasuk SPP,” katanya.
Sugirianto Ketua Yayasan Baitul Jannah School mengungkapkan, kenaikan daftar ulang tersebut diakibatkan karena tax amnesti pajak dan biaya listrik yang naik meroket. Menurutnya sekolah harus menaikkan biaya sekolah demi memaksimalkan fasilitas, sarana prasarana, dan menunjang prestasi siswa SD IT Baitul Jannah.
“Kami menaikkan biaya daftar ulang tentunya bukan tanpa alasan, saya tadi sudah menjelaskan kepada pihak wali murid, bahwa kenaikan biaya tersebut diakibatkan kenaikan tarif listrik dan tax amnesti yang sekarang juga dibebankan untuk bangunan yang memiliki nilai fungsi,” ungkap Giri kepada wartawan.
Sugirianto juga menjelaskan, bahwa pihaknya akan tetap menaikkan biaya daftar ulang meskipun wali murid akan tetap protes, namun apabila listrik turun pihaknya akan mengembalikan biaya daftar ulang lebih rendah dan menyesuaikan dengan biaya listrik yang digunakan sekolahnya.
“Saya akan tetap dengan pendirian saya, karena jelas landasannya untuk kebaikan siswa yang sekolah di sini (Baitul Jannah) demi menjaga mutu. Kami menyesuaikan tarif listrik, kalau tarif listrik turun, maka biaya yang terkait juga akan turun. Saya juga kecewa sebenarnya listrik naik, tax amnesti untuk bangunan juga sekarang dibebankan. Bayangkan saja tagihan untuk bulan ini saja 22 juta lebih, dan untuk bulan depan sudah dapat telfon dari PLN biaya yang harus kami bayar 29 juta,” jelas Giri, saat ditemui diruangannya siang tadi.
(S05)
